Moderator Diskusi Pendidikan Karakter

Saya bersama Drs. Aden Wijdan SZ, M.Si. dan Irwan Nuryana Kurniawan, S.Psi, M.Si., Ruang Audiovisual Perpustakaan Pusat UII, Jumat (27/4/12)

LPM Pilar Demokrasi

Foto bersama setelah Diskusi Pendidikan Karakter bersama "Tempo", Jumat (27/4/12)

Ketep Pass, Magelang

Rihlah bersama Jama'ah Al-Faraby (JAF), Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI), Universitas Islam Indonesia

Visiting Wisuda

Wisuda adalah sebuah keniscayaan yang harus dilalui menjelang pernikahan

Gua Pindul, Gunung Kidul

Pindul itu "Pipi Kebendul", dan karenanya gua itu diberi nama [Edisi Konon]

Gua Cermei, Bantul-Gunung Kidul

Eksotisme itu tidak hanya berada di alam terbuka saja, bukan?

Rabu, 29 Juli 2020

PAHALA BESAR BAGI YANG SABAR (Khutbah Idul Adha 1441 H)



Oleh: Samsul Zakaria, S.Sy., M.H.
(Hakim Pengadilan Agama Natuna)


اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ...


اللهُ اَكْبَرُ (3×) اللهُ اَكْبَرُ (3×) اللهُ اَكبَرُ (3×) اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَّالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَّسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلًا. لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ. لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلّهِ اْلحَمْدُ.


اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي جَعَلَ أَوَّلَ بَيْتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَّهُدًى لِّلْعَالَمِيْنَ. وَرَفَعَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عَلَمًا بِالتَّكْبِيْرِ وَالتَّهْلِيْلِ وَالتَّحْمِيْدِ وَالتَّسْبِيْحِ شِعَارًا لِهٰذَا الدِّيْنِ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ اَلْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ، وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِّلْعَالَمِيْنَ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Mengawali khutbah ini, marilah kita bersyukur atas ribuan kenikmatan yang masih Allah ta’ala anugerahkan kepada kita. Salah satu kenikmatan tersebut adalah kita dapat merasakan indahnya hari raya Idul Adha 1441 Hijriyah ini. Mudah-mudahan kenikmatan ini menjadi bekal kita untuk semakin meningkatkan ketaatan kita kepada Allah ta’ala.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, bi qauli allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad. Semoga kita dapat mengikuti sunnah-sunnahnya dan kelak mendapatkan syafa’atnya di yaumil qiyamah.

Selanjutnya, khatib berwasiat kepada diri khatib khususnya dan kepada jama’ah umumnya untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah ta’ala. Takwa dalam arti yang sebenar-benarnya yaitu dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan berupaya sekuat tenaga untuk meninggalkan larangan-larangannya.
Hadirin, jama’ah Shalat ‘Id yang berbahagia,

Bila kita cermati, al-Quran banyak mengisahkan tentang perjalanan umat terdahulu. Dari kisah tersebut, kita diminta untuk mengambil pelajaran atau i’tibar. Bila kisah tersebut berwujud kebaikan maka kita harus berupaya untuk meneladani dan mengamalkannya. Sebaliknya, bila kisahnya tentang kejahatan maka kita diminta untuk menjauhkan diri kita sekuat mungkin dari kejahatan tersebut.

Pada momen Idul Adha ini, mari kita renungi kembali dan mengambil pelajaran dari perjalanan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam bersama isterinya Siti Hajar dan putranya Isma’il ‘alaihissalam. Ibrahim ‘alaihissalam yang menanti-menanti kelahiran bayi dari rahim isterinya, tentu sangat bahagia dengan lahirnya Isma’il ‘alaihissalam.

Namun apa yang terjadi? Ibrahim ‘alaihissalam justru diperintahkan oleh Allah untuk menjadikan Isma’il ‘alaihissalam sebagai sesembelihan. Karena ketaatannya kepada Allah ta’ala ditambah dengan kesadaran bahwa Isma’il ‘alaihissalam yang dicintainya adalah sebatas titipan. Apalagi Isma’il ‘alaihissalam yang dimintai pendapat juga dengan penuh kesabaran mengikhlaskan dirinya untuk menjadi sesembelihan. Ibrahim dan Isma’il ‘alaihimassalam menenuhi titah Rabb mereka. 

Hadirin, jama’ah Shalat ‘Id yang berbahagia,
Atas keikhlasan dan ketulusan Ibrahim dan Isma’il ‘alaihimassalam, akhirnya Allah ta’ala menggantikan atau menebus Isma’il dengan hewan sesembelihan yang besar atau dzibhun ‘adzim. Bahwa yang hakikatnya harus dibunuh bukanlah Isma’ilnya namun rasa kepemilikan terhadap Isma’il itu sendiri. Semua kita hakikatnya adalah “Ibrahim” dalam pengertian yang berbeda. Masing-masing kita punya “Isma’il”.

Dengan meneladani kisah Ibrahim dan Isma’il ‘alaihimassalam, kita diminta untuk membunuh rasa kepemilikan kita yang berlebih terhadap dunia dan isinya. Sebab, semakin besar rasa memiliki maka semakin besar pula kekhawatiran akan kehilangan. Sementara semua yang bersama kita saat ini adalah titipan dan sementara belaka. Cepat atau lambat akan ditarik oleh Yang Maha Memiliki. 

Hadirin, jama’ah Shalat ‘Id yang berbahagia,
Kisah selanjutnya adalah tentang Siti Hajar tatkala ditinggalkan oleh Ibrahim ‘alaihissalam di gurun sahara dengan perbekalan seadanya. Sementara bersama Siti Hajar ada Isma’il ‘alaihissalam yang masih balita. Untuk mengobati dahaga Isma’il, Siti Hajar berlari-lari antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali. Di balik kesabaran dan ketabahan itu, Allah ta’ala memberikan ganjaran. Ditemukanlah sumber air zamzam yang hingga saat ini masih mengalir deras memberikan manfaat bagi sesiapa saja.

Sekelumit kisah tersebut memberikan gambaran bahwa hidup manusia tidak akan pernah lepas dari ujian. Khatam dari satu ujian akan berhadapan dengan ujian berikutnya. Namun bila ujian itu dihadapi dengan kesabaran yang maksimal akan membuahkan pahala kebajikan yang luar biasa. Sabar bukan berarti pasrah tanpa ikhtiar. Sabar yang sejati berarti yakin bahwa ujian datangnya dari Allah dan berupaya untuk menghadapi ujian tersebut dengan sekuat tenaga.

Sebagai umat muslim kita semestinya bersyukur, karena segenap perjalanan hidup yang kita lalui adalah sebuah kebaikan. Dengan catatan kita dapat menyikapinya dengan benar. Rasulullah SAW bersabda:

عَجَباً لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَلِكَ لأِحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ: إِنْ أَصَآبَتْهُ سَرَّآءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ، وَإِنْ أَصَآبَتْهُ ضَرَّآءُ صَبَرَ فَكَانَ خيْراً لَهُ) رواه مسلم(

Artinya: “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim)

Hadirin, jama’ah Shalat ‘Id yang berbahagia,     
Salah satu ujian yang dihadapi oleh umat muslim di masa pandemi Covid-19 ini adalah ditangguhkannya pelaksanaan ibadah haji. Pemerintah Arab Saudi memutuskan haji dilaksanakan secara terbatas yaitu bagi warga Saudi dan muslimin ekspatriat atau warga asing yang tinggal di Saudi. Kondisi tersebut tentu berat bagi mereka yang sudah dijadwalkan berangkat haji tahun ini. Namun yang pasti niat baik sudah dicatat dan sebelum amal baik itu terlaksana sudah diganjar pahala oleh Allah ta’ala.

Semoga kesabaran kita untuk menghadapi kondisi dunia yang tidak menentu ini menjadi sebab dicukupkannya pahala kebaikan oleh Alla ta’ala. Allah ta’ala berfirman dalam Surat az-Zumar [39] ayat 10:

قُلْ يَا عِبَادِي الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ


Artinya: “Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu." Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. وَاَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ ربِّهِ ونَهَيَ النَّفْسَ عَنِ اْلَهوَى فَاِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ اْلمَأْوَى. وَاَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاَسْتَغْفِرُ اللهَ لِى وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ...


Khutbah Kedua

اَللهُ اَكْبَرُ (4×) اَللهُ اَكْبَرُ (3×) اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ هُوَ اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ. اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لَّا اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ، وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثيْرًا. اَمَّا بَعْدُ فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا اَمَرَ، وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ. وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إَلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَآءَ واْلبَلَآءَ وَاْلوَبَآءَ وَالفَحْشَآءَ وَالشَّدَآئِدَ وَالفِتَنَ وَالمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَآئِرِ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم. وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ.


أَعَادَهُ اللهُ عَلَيْنَا وَعَلَيْكُمْ وَعَلَى الْمُسْلِمِيْنَ بِالْيُمْنِ وَالْـِإيْمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ صَالِحَ الْأَعْمَالِ.


وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ...

Jumat, 12 Juni 2020

JALAN



@samsul.zakaria

Tentang jalan yang menjadikanku sampai tujuan. Entah sampai kapan aku telusuri. Sebab jalan-jalan sebelumnya masih hangat dalam memori. Dan sekarang aku sudah di sini. Mulai mengakrabi jalan ini. Jalan menuju gedung bertingkat dua tempat mengabdi dan melayani. 

Tentang jalan yang menjadikanku kembali ke rumah. Menjumpai sosok yang pertama kali kukenal saat kuliah. Bercerita tentang indahnya lelah. Asal masih bersama, seberat apapun masalah, tak boleh menjadi sebab berkeluh kesah. Setelah ikhtiar, kepada-Nya kami panjatkan semurni-murni pinta dan pasrah. 

Tentang jalan yang menjadikanku sadar diri. Meski berkelok penuh onak duri. Namun jauh lebih banyak hal yang bisa disyukuri. Setiap jalan ada orangnya dan setiap orang ada jalannya sendiri. Jalan yang dikeluhkan seringkali adalah jalan yang orang lain ingini. Kalau disyukuri, dihikmati, di ujung jalan ini ada pelangi yang menanti. []

Ranai-Natuna, 10 Juni 2020
.
@alifmaelani
@pa_natuna

Jumat, 22 Mei 2020

MEMETIK HIKMAH DI TENGAH WABAH (Khutbah Idul Fitri 1441 H)

Source: https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/01/07/masjid-agung-natuna
 
Oleh: Samsul Zakaria, S.Sy., M.H. 
(Hakim Pengadilan Agama Natuna)


اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ...
اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ كُلَّمَا هَلَّ هِلاَلٌ وَاَبْدَرَ، اللهُ اَكْبَرْ كُلَّماَ صَامَ صَآئِمٌ وَاَفْطَرْ، اللهُ اَكْبَرْ كُلَّماَ تَرَاكَمَ سَحَابٌ وَاَمْطَرْ، وَكُلَّماَ نَبَتَ نَبَاتٌ وَاَزْهَرْ، وَكُلَّمَا اَطْعَمَ قَانِعُ اْلمُعْتَرْ. اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَلِلّهِ اْلحَمْدُ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ، وَأَنْزَلَ فِيهِ الْقُرْآنَ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ. اللهُ اَكْبَرْ (3×) اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ، وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الشَّافِعُ فِى اْلمَحْشَرْ، نَبِيُّنَا الَّذِي قَدْ غَفَرَ اللهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ. اللهُ اَكْبَرْ. اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Mengawali khutbah ini, marilah kita bersyukur atas ribuan kenikmatan yang masih Allah ta’ala anugerahkan kepada kita. Salah satu kenikmatan tersebut adalah kita dapat merasakan indahnya hari raya Idul Fitri 1441 Hijriyah ini. Mudah-mudahan kenikmatan ini menjadi bekal kita untuk semakin meningkatkan ketaatan kita kepada Allah ta’ala.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, bi qauli allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad. Semoga kita dapat mengikuti sunnah-sunnahnya dan kelak mendapatkan syafa’atnya di yaumil qiyamah.

Selanjutnya, khatib berwasiat kepada diri khatib khususnya dan kepada jama’ah umumnya untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah ta’ala. Takwa dalam arti yang sebenar-benarnya yaitu dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan berupaya sekuat tenaga untuk meninggalkan larangan-larangannya. 

Hadirin, jama’ah Shalat ‘Id yang berbahagia,
Saat ini seluruh bangsa di dunia sedang menghadapi ujian besar yang belum dapat dipastikan kapan akan berakhir. Ujian tersebut tiada lain adalah merebaknya wabah atau pandemi korona atau biasa juga disebut dengan istilah Covid-19. Masing-masing kita sebagai bagian dari masyarakat juga merasakan dampak dari ujian tersebut.

Dampak paling nyata dari merebaknya virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China tersebut adalah diliburkannya sekolah-sekolah. Namun yang patut kita syukuri adalah, meskipun sekolah libur tetapi pembelajaran anak-anak kita tidak libur. Mereka tetap belajar dari rumah, dipantau oleh guru melalui media sosial. Sebagai orang tua, kita menjadi lebih tahu perkembangan pendidikan anak dan dapat memberikan pendampingan yang lebih kepada anak.

Sebagai umat muslim tentu kita meyakini bahwa Allah tidak menciptakan segala sesuatu secara sia-sia. Setiap makhluk yang tercipta pasti membawa hikmah dan pesan bagi kehidupan manusia. Adanya virus korona adalah sebuah kenyataan yang sudah terjadi. Pertanyaannya, bagaimana kita menyikapi ujian tersebut? Berkenaan dengan ujian kehidupan ini, Allah ta’ala berfirman:

 الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ.

Artinya: “(Dialah Allah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. al-Mulk: 2)

Hidup dan mati, termasuk virus korona yang menyebabkan kematian penduduk dunia tersebut hakikatnya adalah ujian dari Allah ta’ala. Hal tersebut disiapkan untuk menguji siapakah diantara kita yang lebih baik amalnya. Dengan ujian itu semestinya menjadikan kita lebih mendekatkan diri kepada Allah ta’ala.

Sebagai umat muslim kita pun bersyukur, karena segenap perjalanan hidup yang kita lalui adalah sebuah kebaikan. Dengan catatan kita dapat menyikapinya dengan benar. Rasulullah SAW bersabda:

عَجَباً لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَلِكَ لأِحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ: إِنْ أَصَآبَتْهُ سَرَّآءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ، وَإِنْ أَصَآبَتْهُ ضَرَّآءُ صَبَرَ فَكَانَ خيْراً لَهُ) رواه مسلم(

Artinya: “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim) 

Hadirin, jama’ah Shalat ‘Id yang berbahagia,
Kesabaran kita dalam menghadapi ujian tentu bukan saja berpangku tangan alias pasrah. Terkait virus korona, sebaiknya kita lebih menjaga kebersihan, sering cuci tangan setelah keluar rumah, dan mematuhi anjuran pemerintah. Namun jangan sampai hal tersebut menjadikan kita takut yang berlebihan karena justru akan menurunkan kekebalan tubuh. Sebaliknya, juga jangan sombong, seolah kita kebal dari virus tersebut.

Di hari yang suci ini, virus korona membawa pesan betapa agungnya kuasa Allah. Dengan benda yang tidak dapat dilihat secara kasat mata, Allah dapat menjadikan kita manusia yang tak berdaya dan ketakutan. Oleh karena itu, semestinya kita terus mengikis rasa sombong dan angkuh yang ada dalam diri untuk kembali dan memohon pertolongan dan rahmat-Nya.

Quran mengingatkan kita bahwa amal baik sebesar biji dzarrah atau sawi akan dibalas. Begitu juga amal buruk juga pasti dibalas, sekecil apapun itu. Banyak orang yang terjatuh bukan karena batu besar tetapi karena batu kecil bahkan kerikil. Hal ini menjadi gambaran bahwa kita tidak boleh meremehkan hal yang kecil, baik itu kebaikan ataupun keburukan. Kebaikan yang sedikit kalau kita ikhlas dan istiqamah akan bernilai besar di sisi Allah. Adapun keburukan meskipun kecil, kalau kita terus-menerus melakukannya maka akan menumpuk dan menyusahkan kita di hari akhir nanti. 

Hadirin, jama’ah Shalat ‘Id yang berbahagia,
Momentum Idul Fitri ini marilah kita gunakan untuk membersihkan diri kita dari noda dan penyakit hati sekecil apapun itu. Baik itu rasa benci kepada sesama, dendam, sombong, iri hati atau hasad, dan semacamnya. Korona mengingatkan kita akan kebersihan jasmani. Idul Fitri menjadi pengingat kita akan kebersihan ruhani. Semangat Ramadhan yang kita jalani selama sebulan terakhir kita pertahankan dan lestarikan sampai bertemu Ramadhan berikutnya.

Tidak ada jaminan bahwa kita masih bertemu Idul Fitri di tahun mendatang. Karenanya, agar Idul Fitri ini semakin berarti mari bersama-sama kita membuka pintu maaf yang sebesar-besarnya kepada siapa saja yang pernah bersalah kepada kita. Dengan cara itu, mudah-mudahan Allah juga berkenan untuk memaafkan kesalahan kita. Dan kita pun senantiasa meminta dan memohon kepada Allah ta’ala agar wabah korona ini segera hilang dan diangkat. Amin ya Rabbal ‘alamin

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. وَاَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ ربِّهِ ونَهَيَ النَّفْسَ عَنِ اْلَهوَى فَاِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ اْلمَأْوَى. جَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ اْلعَآئِدِيْنَ وَاْلفَآئِزِيْنَ وَاْلمَقْبُوْلِيْنَ وَاَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ. وَاَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاَسْتَغْفِرُ اللهَ لِى وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ...



Khutbah Kedua

اَللهُ اَكْبَرْ (3×) اَللهُ اَكْبَرْ (4×) اَللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ هُوَ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ الْحَمْدُ. اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لَّا اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ، وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثيْرًا. اَمَّا بَعْدُ فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا اَمَرَ، وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ. وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَأَعْلِ كَلِمَتَكَ إَلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَآءَ واْلبَلَآءَ وَاْلوَبَآءَ وَالفَحْشَآءَ وَالشَّدَآئِدَ وَالفِتَنَ وَالمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَآئِرِ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم. وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَآءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ. وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ.
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ...