Rabu, 22 Mei 2013

MISSING SINGAPORE

Oleh: Samsul Zakaria (Ka’ Sams)
 
Ust. H. Muhammad Roy, MA, adalah dosen baru Prodi Syariah FIAI UII. Beliau lah yang “memberi jalan” saya untuk berangkat ke Malaysia. Awalnya, UII mengadakan kompetisi hibah keprodian. Prodi Syariah, dimana ketua tim pembuatan proposalnya adalah Ust. Roy, memenangi kompetisi tersebut. Salah satu program yang diusulkan –dalam proposal tersebut– adalah students exchange ke USIM, Malaysia.
 
Empat hari menjelang keberangkatan, saya sempatkan berkunjung (sowan, bahasa Jawa) ke kediaman beliau. Untuk diketahui, Ust. Roy awalnya adalah pengasuh Pesantren UII, dimana saya tinggal (menetap). Namun, ketika beliau terpilih menjadi sekretaris prodi, kepengasuhan pesantren dialihkan kepada Ust. Willi Ashadi. Ust. Willi sebelumnya adalah “pembantu” Ust. Roy, tepatnya bagian administrasi dan keuangan pesantren.
 
Saat saya berkunjung ke kediaman Ust. Roy, beliau bercerita banyak tentang Malaysia dan Singapore. Tujuan utama saya ke USIM memang untuk belajar. Tetapi, Ust. Roy selaku pengarah program membolehkan saya untuk berjalan-jalan saat weekend selama di USIM. Termasuk beliau –justru– menyarankan saya untuk melancong ke Singapore. Negeri kecil yang bersebelahan dengan Malaysia.
 
Patung Merlion. Source: http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQeT1tD5LSh9NqdWCuyjj7LVjNGuCIlxTm5TUNcAOoWYvFk92mB
Ust. Roy yang belum lama ini berlibur bersama keluarganya ke Malaysia juga menyempatkan singgah ke Singapore. Tujuan terpenting ke Singapore, cerita beliau, adalah untuk melihat Patung Merlion. Lalu ambil gambar di sekitaran patung tersebut. Patung Merlion boleh dikatakan sebagai icon of Singapore. Patung tersebut berwujud singa, berwarna putih, dan keluar dari mulutnya air mancur. Amazing!
Malam itu Ust. Roy menyarankan, kalau kunjung ke Singapore baiknya bermalam dahulu di Johor Bahru. Johor Bahru adalah provinsi (daerah) yang bersebelahan-tepat dengan Singapore. Dari situ, baru pagi harinya menuju Singapore. Seharian full berada di Singapore lalu sore atau malamnya pulang lagi ke Malaysia. Untuk pemesanan penginapan (hotel) di Johor, beliau memberi saran, bisa melalui situs booking.com.
    
Ketika sudah berada di USIM, saya mencoba untuk menelusuri situs tersebut. Ternyata cukup simpel untuk memesan hotel di situs itu. Tetapi apa boleh dikata, saya akhirnya urung untuk mengonfirmasi pesanan kamar saya lewat e-mail. Saya mendapatkan saran yang lebih ekonomis dari Kak Umar, untuk berwisata ke Singapore. Kak Umar sendiri adalah pelajar USIM asal Makassar.
    
Menurut Kak Umar, ke Singapore bisa ditempuh dengan kereta (train). Dari stasium Sremban berangkat jam 1 malam, sampai Singapore jam 7 pagi. Seharian saya bisa membolang di sana, lalu jam 1 malam naik kereta, menuju stasiun Sremban kembali. Jam 7 pagi sudah sampai malaysia. Cukup simpel, ditambah dengan tidak harus mengeluarkan uang untuk biaya penginapan.

Sebelumnya, saya juga –pada International Week– mengunjungi stand Singapore. Saya menanyakan hal-ihwal negeri tersebut kepada pelajar Singapore yang sedang studi di USIM. Termasuk masalah makanan, dan tentu tempat-tempat penting yang recommended untuk dikunjungi. Semoga perjalanan ke Singapore menyenangkan dan selamat sampai kembali ke Malaysia. “Kisah Singapore” segera menyusul. And now, i missed Singapore. []


0 komentar:

Posting Komentar